Jumat, 27 Juli 2018

Hari ke 2 ekspedisi 

17/7/2018

Pagi hari

Pagi pukul 04:00 aku sudah bangun karena semalam aku tidur lebih awal. Setelah itu aku shalat subuh berjamaah di mess BKSD sehabis shalat subuh aku dan beberapa temanku bermain tepuk nyamuk ( bukan nepukin nyamuk tapi permainan ini menepuk kartu yang sama ) karena permainannya agak berisik jadi kami istirahat kembali, takut mengganggu warga sekitar.

Susur pantai pulau Rambut

Kami kembali lagi ke pulau rambut karena kami akan susur pantai. Sebelum susur pantai kami menunggu bapak pembina dulu, sambil menunggu kami main air dulu. Karena tidak tahan melihat air  anak laki-laki langsung nyebur ke pantai sampai baju mereka basah kuyub. Setelah semua kakak pembina  sampai di pulau Rambut kami mulai siap-siap untuk susur pantai. Sebelum susur pantai kami evaluasi dulu karena disana banyak ikan-ikan berbahaya yang menyerupai karang-karang juga tidak boleh sembarangan menginjak sesuatu karena bisa saja makhluk itu beracun. Susur pantai di mulai! Kukira air nya cukup dangkal tapi tiba-tiba aku bertemu dengan air yang dalam. Karena aku memakai sepatu boots yang agak pendek jadi air lautnya masuk ke dalam sepatuku, air tergenang-genang di dalam sepatu, jalan menjadi berat karena kebanyakan air di dalam boots. Kak Adinda (kakak ku) memakai boots yang tingginya selutut jadi air tidak masuk kedalam sepatunya dan kak Dinda sendiri tidak ingin ada air masuk ke bootsnya walau pun akhirnya airnya masuk juga. Waktu susur pantai aku belajar banyak tentang menangkap ikan, mencari kerang yang masih hidup, tumbuhan apa saja yang bisa di konsumsi dan tidak nyampah. Selama di perjalanan kami menemukan banyak sekali benda hidup yang bentuk nya seperti luing, apa kah itu sebenarnya? Tak lama kemudian kami diberi tahu  bahwa itu adalah Timun laut ( tidak bisa di makan ) tekstur nya kenyal dan licin warna nya hitam bentuk nya seperti timun, makhluk ini tidak beracun bila di sentuh. Kami juga menemukan sesuatu yang mirip dengan rumput laut yaitu Anggur laut bentuknya seperti anggur/ telur ikan yang rasanya asin. Kami juga di ajari cara menangkap ikan gabus, caranya seperti ini: biasanya ikan gabus suka berenang di dekat pohon Bakau dan disitu tempat dimana kita bisa menangkapnya.  Ada cara unik untuk menangkapnya  yaitu dengan membuat jebakan dari bambu! Karena ikan gabus suka bersembunyi di dalam bambu biasanya juga ada kepiting di dalamnya. Setelah susur pantai kami bakar ikan gabus hasil tangkapan kami, rasanya enak sekali tidak perlu di beri bumbu-bumbu lagi karena sudah mengandung air laut. Sehabis makan kami  bersih pulau, disana banyak sekali sampah. Setelah semua selesai kami  main air karena  sedang menunggu perahu menjemput kami.



Wawancara warga di pulau Untung Jawa 

Kami semua di beri tugas untuk mewawancarai warga pulau Untung Jawa minimal 1 orang. Waktu sedang mencari orang untuk di wawancara aku berpapasan dengan anak-anak PEKBM36 yang seharian sebelumnya kami temui dan  mereka menyapaku. 

Mereka: kakak yang kemarin ke PKBM kan?

Kami: iya!


Pertanyaan mereka untuk kami:

Mereka: kak cowok yang ganteng itu nama nya siapa sih?

Kami: yang mana ya?

Mereka: itu lho yang pakai tas biru

Kami: tas biru yang mana banyak yang pakai tas warna biru?

Mereka:  (bingung mau jawab apa)

Mereka: itu lho kak yang rambut nya diginiin (sambil menunjukan rambut nya di balik)

Kami: oh itu dia nama nya Fakhri

Mereka: oooooo gitu.....

Lalu mereka bertanya lagi,

Mereka: kak katanya kakak orang kaya ya?

Kami: (kaget dengar pertanyaan itu)

Kami  kaget mendengar pertanyaan itu, entah kenapa mereka mengira kalau kami orang kaya. Mungkin mereka melihat tas kami yang besar besar. Tapi untung Kak Tata, segera menjawab,

Tata: tau dari mana hayyooo??? (seingat ku di bilang begitu)

Mereka: eeeeeee???

Kami: kita semua biasa bisa saja kok'

Lalu tiba tiba mereka bertanya lagi:

Mereka: kak kakak yang cantik itu nama nya siapa sih?

Kami: yang mana?

Mereka: itu yang rambut nya warna ungu 

Padahal  tak satupun yang memiliki rambut berwarna ungu, 

Kami: yang rambut nya warna merah kali?

Mereka: iya!

Sebenarnya ada 2 orang yang memiliki rambut warna merah yang satu namanya Ceca dan satu lagi namanya Michelle. Ceca sedang bersama kami dan Michelle sedang pergi.

Kami: Michelle?

Mereka: ya mungkin?

Kemudian kami pamit,  aku bertemu Kak  Ratri yang sedang bermain dengan anak sebaya denganku karena aku juga ingin mewawancara mereka jadi aku lari ke arah Kak Ratri. Sehabis itu kami mulai menanyai mereka. Aku berhasil mewawancarai  2 orang yaitu Shalu dan Anggun namanya.

Shalu

Shalu adalah seorang pelajar. Dia menyukai pelajaran matematika dan bahasa inggris. Sehari hari nya bermain dan belajar. Tinggalnya di pulau Untung Jawa bagian timur.

Anggun

Anggun adalah seorang pelajar. Dia suka menari dan pelajaran matematika.

Di marahin bapak bapak

Kami mengajak mereka pergi ke pulau Untung Jawa bagian barat / tempat mess kami berada. Sampai disana kami bermain lama sekali sampai hampir mahgrib. Kami bertanya kepada mereka "kalian nggak pada pulang? nggak dicariin orangtua kalian?" tapi mereka bilang mereka sudah izin jadi kami biarkan mereka bermain bersama. Tak lama kemudian azan mahgrib berkumandang kami bertanya lagi ke mereka "Kalian nggak pulang, kan udah mahgrib?!" tapi mereka bilang kalau mereka masih ingin bermain. Sehabis shalat mahgrib kami mengajak mereka makan malam bersama kami. Setelah kenyang dengan makan malam ini, tak lama ada seorang lake-laki  datang pada mereka dan menyampaikan pesan bahwa mereka di cari oleh orangtuanya. Anak-anak itu langsung berlari ke arah timur mendengar pesan itu. Karena kami semua sudah selesai makan jadi kami kembali lagi ke mess, sesampainya  di mess kami di hampiri oleh seorang bapak-bapak seram  dan bilang "lihat anak anak tadi nggak yang main disini?" lalu kita jawab 

"oh' tadi pada kesana"  kami bingung karena mereka bilang kalau mereka sudah izin. Dengan marah  bapak itu membalas "KALAU KAYAK GITU PADA DI SARANIN DONG!!!" kami kaget mendengarnya bicara dengan nada yang kasar. Setelah itu ia berbalik  pulang ke arah timur.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar