Minggu, 08 Maret 2020

Tantangan menuju Wide Games

Kemarin tanggal 7 maret aku mendapatkan beberapa tantangan seru dari kakak-kakak mentor penggalang di Klub Oase.

Kakak-kakak mentor sedang mengadakan permainan seru untuk para penggalang Pramuka Oase yang dinamakan 'Wide Games'.

Ini adalah tiga tantangan yang diberikan oleh mentor:

1. Mana saja stasiun KRL/MRT/halte Transjakarta yang termasuk wilayah Jakarta?

Jawaban:
MRT:
- Senayan
- Dukuh atas
- Istora
- Setia budi
- Bunderan HI
- Blok M
- Benhil
- Blok A

2. Apa saja dari tiga kendaraan umum yang menjadi pilihanmu untuk Wide Games dan kenapa?

Jawaban:
Transjakarta, KRL dan Angkot
Alasan:
- rumahku cukup dekat dengan halte Transjakarta, jadi lebih mudah menaik bis.

- stasiun KRL di Jakarta ada banyak jumlahnya, saat melakukan Wide Games KRL menjadi pilihan utama.

- mirip seperti stasiun KRL, angkot juga ada dimana-mana, bisa jadi alternatif selain menggunakan bis dan kereta.

3. Dimana saran titik START dan FINISH yang enak menurut kamu untuk menjelajah Jakarta agar bisa menemukan 5 tempat yang asyik dan satu monumen untuk dikunjungi?

Jawaban:
Start: Stasiun Kota
Alasan:
- dekat dengan beberapa tempat seperti:
Kota Tua, Museum Bank Mandiri dan Museum Bank Indonesia juga monumen seperti Monas. Didepan Stasiun Kota ada halte Transjakarta dan bis tingkat juga banyak angkot, akan lebih mudah berpergian dengan kedua kendaraan umum tersebut.

Finish: Stasiun Cawang
Alasan:
- dekat dengan kantor ayahku, jadi ayah bisa menjemputku darisana, selain itu arah Stasiun Cawang juga ke arah rumah beberapa temanku.




Misteri baskom bergerak

"Hah....Baskomnya kok gerak-gerak sendiri?"

Saat sedang berkunjung ke Pantai Pangumbahan aku terheran-heran melihat ada baskom yang ditutup dengan kain bergerak sendiri bahkan terdengar sesuatu didalamnya. Walau penasaran, tapi aku melanjutkan berkeliling di pantai tersebut.

Tujuanku pergi ke Pantai Pangumbahan adalah untuk melihat penyu karena pantai ini adalah area konservasi penyu.
Setiap malam Pantai Pangumbahan didatangi penyu-penyu yang akan bertelur. Karena saat itu masih sore, aku harus menunggu beberapa jam. Beruntung aku diberitahu ada jadwal pelepasan tukik di pantai.



"Eh, itu kan... baskom yang bergerak-gerak tadi?!"

Seorang petugas konservasi penyu membawa baskom yang tadi membuatku penasaran. Ia membawanya kepinggir pantai sambil memanggil orang-orang mendekat. Tak lama ia membuka kain penutupnya lalu terlihatlah isi baskom tersebut. Tukik-tukik kecil berebut naik keatas baskom

Mereka terlihat menggemaskan. tubuhnya sangat kecil sekitar tiga inci berwarna abu-abu, kalau jalan lucu sekali! dengan tangannya yang tipis, berusaha mengangkat seluruh badannya maju sambil terburu-buru.

Sore itu aku beruntung dapat ikut melepas tukik di pantai.

 
Malamnya aku menyaksikan Penyu Hijau bertelur. telurnya banyak sekali, ada ratusan jumlahnya, ukurannya sebesar bola pimpong. Sesudahnya, seluruh telur dikumpulkan kedalam baskom lalu akan dikubur di tempat penetasan telur penyu.


Hari itu menjadi hari yang sangat berkesan, karena mengeksplorasi penyu adalah cita-citaku sejak kecil dan tentu saja bonus cerita baskom yang bergerak tadi hehehe.